Iran Gelar Pemakaman Negara, Ratusan Warga Hadiri
Iran Gelar Pemakaman Negara besar-besaran untuk sekitar 60 korban tewas dalam konflik bersenjata 12 hari dengan Israel. Para korban termasuk petinggi militer dan ilmuwan nuklir ternama.
Prosesi pemakaman berlangsung di dekat Lapangan Enghelab, Teheran, Sabtu (28/6), dan dihadiri oleh ribuan pelayat berpakaian hitam yang membawa bendera Iran serta foto-foto para korban.
Otoritas Iran menyediakan transportasi umum gratis dan menutup kantor pemerintah demi mendorong partisipasi publik dalam acara berkabung nasional ini.
Jenderal Tertinggi Iran Gelar Pemakaman Negara
Salah satu tokoh utama yang dimakamkan adalah Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran. Ia dimakamkan bersama istri dan anaknya yang turut menjadi korban dalam serangan udara Israel.
Selain Bagheri, Komandan Garda Revolusi Hossein Salami dan ilmuwan nuklir Mohammad Mehdi Tehranchi juga dimakamkan. Jumlah total korban jiwa di pihak Iran mencapai 627 orang, sementara Israel melaporkan 28 korban tewas akibat serangan balik Iran.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dan penasihat Pemimpin Tertinggi, Laksamana Ali Shamkhani—yang sebelumnya terluka dalam serangan—juga menghadiri pemakaman tersebut.
Trump Ancam Serang Iran Lagi
Presiden AS Donald Trump kembali menyatakan kesiapannya untuk melancarkan serangan militer tambahan ke Iran jika ada tanda-tanda pengayaan uranium kembali dilakukan.
“Tanpa ragu, tentu saja,” ujar Trump saat ditanya dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Di media sosial, Trump menyindir Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei yang menyebut Iran menang dalam perang. “Itu kebohongan,” tegas Trump, sembari mengklaim telah menyelamatkan nyawa Khamenei dengan tidak menyerangnya langsung.
Iran Balas Kritik, Akui Kerusakan Nuklir Signifikan
Menanggapi pernyataan Trump, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi meminta presiden AS untuk berhenti menghina Khamenei jika ingin membangun dialog damai.
Meski mengakui kerusakan besar pada fasilitas nuklir Iran, Araghchi tetap menuding AS dan Israel gagal mencapai tujuan strategis mereka.
Kepala IAEA Rafael Grossi menyatakan belum ada data pasti soal skala kerusakan di fasilitas nuklir Iran. Namun ia menekankan bahwa solusi jangka panjang tak akan tercapai lewat serangan militer semata.
More Stories
IHSG Surges on August 14, 2025: Technology Stocks Lead the Charge
The Jakarta Composite Index (IHSG) experienced a notable surge on August 14, 2025, with the technology sector driving much of...
Trader Bets Big Against Ethereum: $171.7M Short Position and $10M Gain
Ethereum Trader Raises Short to $171.7M, Gains $10M A well-known trader using the wallet address 0xCB92 just doubled his Ethereum...
Gate US Launches in Crypto Market Amid High Consumer Skepticism
Gate US Launches spot trading in the US crypto market Gate US has officially started spot trading services in the...
Canada Joins UK and France in Plan to Recognise Palestinian State at UN
Canada to Recognise Palestinian as Statehood In a landmark foreign policy shift, Canada to Recognise Palestinian as a statehood during...
UK to Recognize Palestinian State Unless Israel Meets Conditions by September
UK to Recognise Palestine The UK to Recognise Palestine as a state in September 2025 unless Israel takes specific actions...
21Shares Files Spot ETF for ONDO Token
21Shares Submits Spot ETF Filing to SECETF issuer 21Shares Submits a spot ETF application for ONDO token. The company submitted...